Selasa, 26 Maret 2013

jenis-jenis perencanaan



1.      Perencanan Strategi
Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menetukan strategi atau araahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, teemasuk analisi SWOT (strengths weaknesses, opportunities, threats), PEST (political, economic, sosial, tehnological), atau STEER (socio-cultural, tehnological, economic, ecological, regulator). perencanaan ini biasanya dilakukan untuk menetukan konsep atau cara bagaimana para manajemen melakukan langkah langkah strategi untuk dapat menggunakan konsep yang tepat dalam mewujudkan perencanaan atau tujuan yang telah ada.
Perencanaan strategi secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, yang telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli. Lorange (1980), mengatakan bahwa strategic planning  adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning  tidak mendukung inovasi dan perubahan maka itu merupakan kegagalan dalam perencanaan.

2.      Perencanaan Skenario
Menurut Peter Schwartz, skenario adalah : A tool [for] ordering one’s perception about alternatif future environments in wich one’s decision might be played out right. Jadi kurang lebih dari penjalasanya skenario adalah sebuah gambaran yang konsisten tentang berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Jika melihat definisi tersebut maka dapat dijabarkan bahwa skenario bukanlah sebuah forecasting (ramalan) dalam pengertian bahwa skenario bukanlah merupakan sebuah visi atau kondisi masa depan yang diinginkan.
Pengertian scenario planning menurut Schwartz adalah “ Scenario planning is future planning in an era when traditional strategic planning is obsolute” sehingga dari definisi tersebut fungsi scenario planning adalah untuk membantu membuat dan mempertajam suatu strategi.
Cara-cara dalm membuat perencanaan skenario adalah:
1.      Identify focal issu (focal concern): mengidentifikasi isu utama atau masalah utama yang akan menajdi fokus untuk pengambilan keputusan.
2.      Identify key forces.: mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan mempengaruhi focal issue di masa mendatang
3.      Identify driving forces (change drivers) : mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong perubahan-perubahan yang berkaitan dengan key force.
4.      Identifikasi ketidakpastian (identify uncertainty): mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang erat kaiitannya dengan driving proces .
5.      Selcting the skenario logic : menyusun logika skenario melalui suatu penelitian kualitatif terutama melalui wawancara mendalam atau dengan melakukan focus group discussion untuk mendapatkan suatu skenario dengan alternatif-alternatif secara logis.
6.      Fleshing out the skenario : perumusan skenario dapat menambahkan berbagai data sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai pendapat dari narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap sebelumnya.


3.      Perencanaan sektoral
Menurut soekartawi, Perencanaan sektoral sering pula diistilahkan dengan perencanaan departemen karena departemen tertentu memainkan, perencanaa sektor yang dibina. Misalnya perencanaan pertanian, perencanaan kesehatan dan sebagainya. Perencanaan sektoral memang lebih spesifik; disesuaikan dengan masing-masing sektor. Namun ini dipadu dengan GBHN setting apapun macam dan variasi yang dilakukan oleh masing-masing sektor tersebut tidak boleh bertentangan dengan pokok-pokok kebijaksanaan seperti yang tertera dalam GBHN.
Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor atau kumpulan dari kegiatan-kegiatan atau program yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta tujuannya. Pembagian klasifikasi fungsional seperti sektor dilakukan untuk mempermudah perhitungan-perhitungan dalam mencapai sasaran makro. Sektor-sektor yang memiliki ciri-ciri yang berbeda memilik daya dorong yang berbeda pula satu sama lain dalam mengantisipasi inventasi yang dilakukan pada masing-masing sektor.
Perencanaan sektoral juga memiliki definisi sebagai kumpulaan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan. Perencaanaan sektoral memproyesi sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan. Walaupun perencanaan sektoral menekan pada sektor tertentu dengan sektor ekonomi dengan nonekonomi.

4.      Perencanaan regional
Menurut soekartawi, Perencanaan regional (regional planning) dimaksudkan agar semua daerah dapat melaksanakan pembangunan secara poporsional dan merata sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut. perencanaan regional berkembang begitu cepat sehingga kini menjadi disiplin ilmu tersendiri dengan istilah regional planning science. Dalam banyak literatur, manfaat perencanaan regional adalah pusat ke daerah (spread effects). Bila perencanaan regional dan pembangunan regional berkembang dengan baik, maka diharapkan bahwa kemandirian daerah dapat tumbuh dan berkembang dengn sendirinya (mandiri) atas dasar kekuatan sendiri. Dengan demikian, maka kenalkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut tidak terlalu bergantung pada pusat, maka tetapi relatif cukup didorong (generate) dari daerah lain yang bersangkutan.
Perencanaan regional merupakan perencanaan pembangunan dengan melihat pemanfaat ruang serta interaksi berbagai kegiatan dalam ruang suatu wilayah yang diarahkan untuk pencapaian efesiensi dan kenyamanan yang optimal untuk kemakmuran masyarakat diwilayah tersebut. Pendekatan perencanaan regional memandang wilayah sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang lebih kecil dengan potensi dan daya tarik serta daya dorong yang berbeda-beda, yang mengharuskan mereka maenjalin hubungan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Pendekatan regoinal menggunakan pendekatan sektoral antara lain:
a.       Lokasi dari berbagai kegiatan konsumen yang berkembang
b.      Penyebaran penduduk di masa yang akan datang dan memungkinkan munculnya pusat pemukiman baru
c.       Adanya perubahan pada struktur ruang wilayah dan prasarana yang perlu dibangun untuk mendukung perubahan struktur truang tersebut.
5.      Perencanaan jarinagn kerja (network planning)
Perencanaan jaringan kerja adalah salaah satu dari beberapa teknik menajemen dan semua teknik-teknik tersebut dikumpulkan merupakan kesatuan yang disebut “operation teknique research” (OTR). Variant-variant lain daro OTR antara lain:
a.       Linear programing
b.      Non linear programing
c.       Dynamic programing
d.      Network planning, montercarlo theory. Dll
History ilmu jarinagn kerja (network planning) adalah perkembangan ilmu jaringan kerja yang begitu pesat yang pada awalnya dilakukan oleh militer amerika serikat (US Navy). Setelah dikembangkan pada program komputer yaitu Microsoft Project. Adapun sejarah perkembangan jaringan kerja ini antara lain:
-          Pada tahun 1957 US Navy merencanakan peluru kendali jenis polais problemnya cukup rumit maka dibentuk biro konsultan untuk memecahkan problem tersebut.
-          Pada tahun 1958 perusahaan kimia DU Pont Co, USA dalam merencanakan kesulitan dan proses fabrikasi menemukan CPM yang bentuknya hampir sama sengn PERT.
-          Perkembangan diindonesia yaitu pada tahun 1969 dimana dasar-dasar network planning yang semuala dipakai dilingkunan PUTL mulai masuk dibidang ekonomi, khususnya dibidanng pengawasan.
Manfaat jaringan kerja adalah:
a.       Network planning khususnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya sekali saja. Untuk setiap proyek harus dibuat network planning baru, disini harus dibedakan tatalaksana proyek dengan tatalaksana produksi. Tata laksana proyek adalah menyelesaikan hal-halnkhusus dan hanya sekali dilakukan, sedangkan tatalaksana produksi menyelesaikan hal-hala umum yang berulang-ulang / rutin.
b.      Keuntungan network planning pada tatalaksana proyek antara lain:
-          Merencanakan dan mengawasi proyek secara logis
-          Memikirkan secara menyeluruh dan mendaetail dari proyej
-          Mengomunikasikan rencana waktu (scheduling dan alternatif-alteranatif lain penyelesaian proyek dengan alokasi dana)
-          Mengawasi proyek secara efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical path) saja yang perlu konsentrasi pengawasan secara ketat.
c.       Analisis network planning akan membantu:
-          Time sheduling urutan pekerjaan yang efisien.
-          Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.
-          Rescheduling probabilitas ada kelambatan penyelesaian proyek
-          Merencanakan proyek yang kompleks.
d.      Langkah-langkah menyusun jaringan kerja:
-          Urutan pekerjaan yang logis
-          Pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian berikutnya
-          Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan
-          Biasanya memakai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman
-          Biaya untuk mempecepat setiap pekerjaan
-          Sumber-sumber: tenaga, equipment, dan material.




Daftar Pustaka
Anonym, 1997. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. www.bappenas.go.id   Diakses tanggal 6 maret 2013
Hanif, Oval. 2009. Perencanaan Startegi. (online) www.ovalhanif.wordpress.com
diakses tanggal 6 maret 2013

Patpwk. 2009. Perencanaa jaringan Kerja Network.  (online) www.tammz.wordpress.com.
            Diakses tanggal 6 maret 2013

Soekartawi. 1990.  Prinsip dasar perencanaan pembangunan. Jakarta: CV. Rajawali

Tammzt. 2012. Perencanaan Startegis. (online) www.tammzt.wordpress.com
 diakses tanggal 6 maret 2013

Tendef.  2012. Memahami Perencanaan Skenario. (online) www.tandef.net
            Diakses tanggal 6 maret 2013

--------. Tanpa tahun. Perencanaan Strategi. (onlien). www.wikipedia.org
            Diakses tanggal 6 maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar