1.
Perencanan
Strategi
Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menetukan strategi atau araahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya
manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat
digunakan dalam proses ini, teemasuk analisi SWOT (strengths weaknesses, opportunities, threats), PEST (political, economic, sosial, tehnological),
atau STEER (socio-cultural,
tehnological, economic, ecological, regulator). perencanaan ini biasanya
dilakukan untuk menetukan konsep atau cara bagaimana para manajemen melakukan
langkah langkah strategi untuk dapat menggunakan konsep yang tepat dalam
mewujudkan perencanaan atau tujuan yang telah ada.
Perencanaan strategi secara eksplisit berhubungan
dengan manajemen perubahan, yang telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli.
Lorange (1980), mengatakan bahwa strategic
planning adalah kegiatan yang
mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga
apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan maka itu
merupakan kegagalan dalam perencanaan.
2.
Perencanaan
Skenario
Menurut Peter Schwartz, skenario adalah : A tool [for] ordering one’s perception about
alternatif future environments in wich one’s decision might be played out
right. Jadi kurang lebih dari penjalasanya skenario adalah sebuah gambaran
yang konsisten tentang berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di
masa yang akan datang. Jika melihat definisi tersebut maka dapat dijabarkan
bahwa skenario bukanlah sebuah forecasting
(ramalan) dalam pengertian bahwa skenario bukanlah merupakan sebuah visi
atau kondisi masa depan yang diinginkan.
Pengertian scenario
planning menurut Schwartz adalah “ Scenario
planning is future planning in an era when traditional strategic planning is
obsolute” sehingga dari definisi tersebut fungsi scenario planning adalah untuk membantu membuat dan mempertajam
suatu strategi.
Cara-cara dalm membuat perencanaan skenario adalah:
1.
Identify focal issu (focal concern): mengidentifikasi isu utama atau masalah utama yang
akan menajdi fokus untuk pengambilan keputusan.
2.
Identify key forces.: mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
diperkirakan akan mempengaruhi focal issue di masa mendatang
3.
Identify driving forces (change drivers) : mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang
dapat mendorong perubahan-perubahan yang berkaitan dengan key force.
4.
Identifikasi
ketidakpastian (identify uncertainty):
mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang erat kaiitannya dengan driving proces .
5.
Selcting the skenario logic : menyusun logika skenario melalui suatu penelitian
kualitatif terutama melalui wawancara mendalam atau dengan melakukan focus group discussion untuk mendapatkan suatu skenario dengan
alternatif-alternatif secara logis.
6.
Fleshing out the skenario : perumusan skenario dapat menambahkan berbagai data
sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai pendapat dari narasumber dan
para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap sebelumnya.
3.
Perencanaan
sektoral
Menurut soekartawi, Perencanaan sektoral sering pula
diistilahkan dengan perencanaan departemen karena departemen tertentu
memainkan, perencanaa sektor yang dibina. Misalnya perencanaan pertanian,
perencanaan kesehatan dan sebagainya. Perencanaan sektoral memang lebih
spesifik; disesuaikan dengan masing-masing sektor. Namun ini dipadu dengan GBHN
setting apapun macam dan variasi yang dilakukan oleh masing-masing sektor tersebut
tidak boleh bertentangan dengan pokok-pokok kebijaksanaan seperti yang tertera
dalam GBHN.
Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang
dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor atau kumpulan dari
kegiatan-kegiatan atau program yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta
tujuannya. Pembagian klasifikasi fungsional seperti sektor dilakukan untuk
mempermudah perhitungan-perhitungan dalam mencapai sasaran makro. Sektor-sektor
yang memiliki ciri-ciri yang berbeda memilik daya dorong yang berbeda pula satu
sama lain dalam mengantisipasi inventasi yang dilakukan pada masing-masing
sektor.
Perencanaan sektoral juga memiliki definisi sebagai
kumpulaan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan
tujuan. Perencaanaan sektoral memproyesi sasaran pembangunan sektor pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan. Walaupun
perencanaan sektoral menekan pada sektor tertentu dengan sektor ekonomi dengan
nonekonomi.
4.
Perencanaan
regional
Menurut soekartawi, Perencanaan regional (regional
planning) dimaksudkan agar semua daerah dapat melaksanakan pembangunan secara
poporsional dan merata sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut.
perencanaan regional berkembang begitu cepat sehingga kini menjadi disiplin
ilmu tersendiri dengan istilah regional
planning science. Dalam banyak literatur, manfaat perencanaan regional
adalah pusat ke daerah (spread effects).
Bila perencanaan regional dan pembangunan regional berkembang dengan baik, maka
diharapkan bahwa kemandirian daerah dapat tumbuh dan berkembang dengn
sendirinya (mandiri) atas dasar kekuatan sendiri. Dengan demikian, maka
kenalkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut tidak
terlalu bergantung pada pusat, maka tetapi relatif cukup didorong (generate) dari
daerah lain yang bersangkutan.
Perencanaan regional merupakan perencanaan
pembangunan dengan melihat pemanfaat ruang serta interaksi berbagai kegiatan
dalam ruang suatu wilayah yang diarahkan untuk pencapaian efesiensi dan
kenyamanan yang optimal untuk kemakmuran masyarakat diwilayah tersebut.
Pendekatan perencanaan regional memandang wilayah sebagai kumpulan dari
bagian-bagian yang lebih kecil dengan potensi dan daya tarik serta daya dorong
yang berbeda-beda, yang mengharuskan mereka maenjalin hubungan untuk
mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Pendekatan regoinal menggunakan
pendekatan sektoral antara lain:
a.
Lokasi dari
berbagai kegiatan konsumen yang berkembang
b.
Penyebaran
penduduk di masa yang akan datang dan memungkinkan munculnya pusat pemukiman
baru
c.
Adanya perubahan
pada struktur ruang wilayah dan prasarana yang perlu dibangun untuk mendukung
perubahan struktur truang tersebut.
5.
Perencanaan
jarinagn kerja (network planning)
Perencanaan jaringan kerja adalah salaah satu dari
beberapa teknik menajemen dan semua teknik-teknik tersebut dikumpulkan
merupakan kesatuan yang disebut “operation teknique research” (OTR).
Variant-variant lain daro OTR antara lain:
a.
Linear
programing
b.
Non linear
programing
c.
Dynamic
programing
d.
Network
planning, montercarlo theory. Dll
History ilmu jarinagn kerja (network planning)
adalah perkembangan ilmu jaringan kerja yang begitu pesat yang pada awalnya
dilakukan oleh militer amerika serikat (US Navy). Setelah dikembangkan pada
program komputer yaitu Microsoft Project. Adapun sejarah perkembangan jaringan
kerja ini antara lain:
-
Pada tahun 1957
US Navy merencanakan peluru kendali jenis polais problemnya cukup rumit maka
dibentuk biro konsultan untuk memecahkan problem tersebut.
-
Pada tahun 1958
perusahaan kimia DU Pont Co, USA dalam merencanakan kesulitan dan proses
fabrikasi menemukan CPM yang bentuknya hampir sama sengn PERT.
-
Perkembangan
diindonesia yaitu pada tahun 1969 dimana dasar-dasar network planning yang
semuala dipakai dilingkunan PUTL mulai masuk dibidang ekonomi, khususnya
dibidanng pengawasan.
Manfaat jaringan kerja adalah:
a.
Network planning
khususnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya sekali saja. Untuk setiap
proyek harus dibuat network planning baru, disini harus dibedakan tatalaksana
proyek dengan tatalaksana produksi. Tata laksana proyek adalah menyelesaikan
hal-halnkhusus dan hanya sekali dilakukan, sedangkan tatalaksana produksi
menyelesaikan hal-hala umum yang berulang-ulang / rutin.
b.
Keuntungan
network planning pada tatalaksana proyek antara lain:
-
Merencanakan dan
mengawasi proyek secara logis
-
Memikirkan
secara menyeluruh dan mendaetail dari proyej
-
Mengomunikasikan
rencana waktu (scheduling dan
alternatif-alteranatif lain penyelesaian proyek dengan alokasi dana)
-
Mengawasi proyek
secara efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical path) saja yang perlu
konsentrasi pengawasan secara ketat.
c.
Analisis network
planning akan membantu:
-
Time sheduling
urutan pekerjaan yang efisien.
-
Pembagian merata
waktu, tenaga, dan biaya.
-
Rescheduling
probabilitas ada kelambatan penyelesaian proyek
-
Merencanakan
proyek yang kompleks.
d.
Langkah-langkah
menyusun jaringan kerja:
-
Urutan pekerjaan
yang logis
-
Pekerjaan apa
yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lebih dahulu sebelum
pekerjaan yang dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian berikutnya
-
Taksiran waktu
penyelesaian setiap pekerjaan
-
Biasanya memakai
waktu rata-rata berdasarkan pengalaman
-
Biaya untuk
mempecepat setiap pekerjaan
-
Sumber-sumber:
tenaga, equipment, dan material.
Daftar Pustaka
Anonym, 1997. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. www.bappenas.go.id Diakses tanggal 6
maret 2013
diakses tanggal 6 maret 2013
Diakses
tanggal 6 maret 2013
Soekartawi. 1990. Prinsip
dasar perencanaan pembangunan. Jakarta: CV. Rajawali
Tammzt. 2012. Perencanaan
Startegis. (online) www.tammzt.wordpress.com
diakses tanggal 6 maret 2013
Diakses
tanggal 6 maret 2013
--------. Tanpa tahun. Perencanaan Strategi. (onlien). www.wikipedia.org
Diakses
tanggal 6 maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar