Selasa, 26 Maret 2013

pengertian teori



1.      Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antara variabel, dengan menentukan variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Sedangkan menurut para ahli teori adalah:
a.    Labovitz dan Hegedom mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran teoritis yang mereka definisikan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
b.    Jonathan H. Turner, teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
c.    Mandler dan Kessen (dalam Supardan, 2007:61) “Mengungkapkan bahwa teori itu merupakan satuan pernyataan yang dapat dimengerti bagi yang lain, yang merupakan satuan pernyataan yang dapat dimengerti bagi yang lain, yang merupakan ramalan tentang peristiwa empiris”.
d.    Kelinger (dalam Supardan, 2007) mengatakan bahwa seorang peneliti behavioral, mengemukakan bahwa suatu teori ialah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan mencari hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu.
2.    Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya, elemen ini berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut. Elemen tersebut yaitu:
·         Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan simbol atau kata-kata. Simbol dalam suatu teori biasanya digunakan pada Ilmu alam misalnya “∞” yang berarti “tak terhingga” atau “m” yang berarti Massa dan lain-lain. Sedangkan kata biasanya digunakan dalam ilmu sosial. Menurut Neuman kata-kata juga merupakan simbol karena bahasa itu sendiri adalah simbol. Misalnya membicaakan tentang pendidikan, maka pendidikan merupakan suatu konsep
·         Scope, konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat kongkret. Teori yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas, dibandingkan dengan teori yang memiliki konsep-konsep kongkret. Contohnya, teori yang diungkapkan oleh Lord Action “kekuasaan cenderung dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan korupsi ada pada lingkup yang abstrak. Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup kongkret seperti presiden, dan korupsi dalam lingkup kongkret seperti korupsi uang.
·         Relationship yang berarti bahwa teori merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep atau secara lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep hubungan. Hubungan ini seperti pernyataan sebab-akibat atau proposisi. Proposisi adalah sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan antara dua atau lebih variabel, memberitahukan kita bagaimana variasi dalam sebuah konsep dipertanggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain.
3.    Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Teori terbentuk karena adanya suatu gejala yang timbul yang pada akhirnya dilakukan pengujian menggunakan metode ilmiah untuk mendapatkan suatu teori yang bersifat obektif yang dapat di uji kebenarannya. Suatu teori menurut Thomas Khun yaitu teori yang harus di kaji secara terus menerus dan disesuaikan dengan perubahan zaman sehingga teori dapat memenuhi pergerakan zaman.
4.    Manfaat atau fungsi adanya teori menurut Suppes (1974) dan Kerlinger (2000) mengemukakan bahwa ada lima fungsi teori yaitu:
·         Berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian dimaksudkan untuk mencegah praktik-praktik pengumpulan data yang tidak memberikan sumbangan bagi pemaham peristiwa. Emperisme yang polos menurut Suppes merupakan uatu bentuk coretan mental dan ketelanjangan tubuh jauh lebih menarik dari ketelanjangan pikiran.sebagai kerangka kerja, teori secara mampu menyatupadukan kumpulan data yang terpisah-pisah menjadi satu pedoman yang konsisten.

·         Teori memberikan suatu kerangka bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu. Hal ini dapat dipahami karena semua teori pada hakekatnya berusaha untuk memenuhi fungsi sebagai kerangka pengorganisasian.
·         Teori mengungkapkan komplesitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana. Secara umum suatu teori dapat mengungkapkan seluk beluk dan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana.
·         Teori mengorganisasikan kembali pengalaman-pengalaman sebelumnya, artinya bahwa dalam ilmu pengetahuan, keberadaan teori-teori lama mutlak diadakan peninjauan kembali untuk dikaji dan di uji validitas dan relevansinya secara mendalam. Seperti dalam istilah salah satu ilmuan filsafat ilmu pengetahuan yaitu Thomas Khun dalam The Structure of Scientific Revolution (1970).
·         Teori berfungsi untuk melakukan prediksi dan kontrol. Hal ini diungkapkan Kerlinger (2000) bahwa disamping ilmuan mempersoalkan penjelasan dan pemahaman tentang ilmu, juga tidak kalah  pentingnya adalah melakukan prediksi dan kontrol pada suatu teori yang dikemukakan.













DAFTAR PUSTAKA

Definisi Teori Menurut Para Ahli. (online), http://carapedia.com diakses tanggal 12 februari 2013
Rahardjo, Mudjia. Fungsi dan State Of The Arts Dalam Penelitian. (online) http://mudjiarahardjo.com di akses tanggal 12 februari 2013
Supardan, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Teori . (online), http://id.wikipedia.org diakses tanggal 12 februari 2013
Yuliawati, Aitati. (2012). Tahapan Terbentuknya Teori. (online) http://aitatiyuliawati.blogspot.com di akses tanggal 12 februari 2013

jenis-jenis perencanaan



1.      Perencanan Strategi
Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menetukan strategi atau araahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, teemasuk analisi SWOT (strengths weaknesses, opportunities, threats), PEST (political, economic, sosial, tehnological), atau STEER (socio-cultural, tehnological, economic, ecological, regulator). perencanaan ini biasanya dilakukan untuk menetukan konsep atau cara bagaimana para manajemen melakukan langkah langkah strategi untuk dapat menggunakan konsep yang tepat dalam mewujudkan perencanaan atau tujuan yang telah ada.
Perencanaan strategi secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, yang telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli. Lorange (1980), mengatakan bahwa strategic planning  adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning  tidak mendukung inovasi dan perubahan maka itu merupakan kegagalan dalam perencanaan.

2.      Perencanaan Skenario
Menurut Peter Schwartz, skenario adalah : A tool [for] ordering one’s perception about alternatif future environments in wich one’s decision might be played out right. Jadi kurang lebih dari penjalasanya skenario adalah sebuah gambaran yang konsisten tentang berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Jika melihat definisi tersebut maka dapat dijabarkan bahwa skenario bukanlah sebuah forecasting (ramalan) dalam pengertian bahwa skenario bukanlah merupakan sebuah visi atau kondisi masa depan yang diinginkan.
Pengertian scenario planning menurut Schwartz adalah “ Scenario planning is future planning in an era when traditional strategic planning is obsolute” sehingga dari definisi tersebut fungsi scenario planning adalah untuk membantu membuat dan mempertajam suatu strategi.
Cara-cara dalm membuat perencanaan skenario adalah:
1.      Identify focal issu (focal concern): mengidentifikasi isu utama atau masalah utama yang akan menajdi fokus untuk pengambilan keputusan.
2.      Identify key forces.: mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan mempengaruhi focal issue di masa mendatang
3.      Identify driving forces (change drivers) : mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong perubahan-perubahan yang berkaitan dengan key force.
4.      Identifikasi ketidakpastian (identify uncertainty): mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang erat kaiitannya dengan driving proces .
5.      Selcting the skenario logic : menyusun logika skenario melalui suatu penelitian kualitatif terutama melalui wawancara mendalam atau dengan melakukan focus group discussion untuk mendapatkan suatu skenario dengan alternatif-alternatif secara logis.
6.      Fleshing out the skenario : perumusan skenario dapat menambahkan berbagai data sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai pendapat dari narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap sebelumnya.


3.      Perencanaan sektoral
Menurut soekartawi, Perencanaan sektoral sering pula diistilahkan dengan perencanaan departemen karena departemen tertentu memainkan, perencanaa sektor yang dibina. Misalnya perencanaan pertanian, perencanaan kesehatan dan sebagainya. Perencanaan sektoral memang lebih spesifik; disesuaikan dengan masing-masing sektor. Namun ini dipadu dengan GBHN setting apapun macam dan variasi yang dilakukan oleh masing-masing sektor tersebut tidak boleh bertentangan dengan pokok-pokok kebijaksanaan seperti yang tertera dalam GBHN.
Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor atau kumpulan dari kegiatan-kegiatan atau program yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta tujuannya. Pembagian klasifikasi fungsional seperti sektor dilakukan untuk mempermudah perhitungan-perhitungan dalam mencapai sasaran makro. Sektor-sektor yang memiliki ciri-ciri yang berbeda memilik daya dorong yang berbeda pula satu sama lain dalam mengantisipasi inventasi yang dilakukan pada masing-masing sektor.
Perencanaan sektoral juga memiliki definisi sebagai kumpulaan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan. Perencaanaan sektoral memproyesi sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan. Walaupun perencanaan sektoral menekan pada sektor tertentu dengan sektor ekonomi dengan nonekonomi.

4.      Perencanaan regional
Menurut soekartawi, Perencanaan regional (regional planning) dimaksudkan agar semua daerah dapat melaksanakan pembangunan secara poporsional dan merata sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut. perencanaan regional berkembang begitu cepat sehingga kini menjadi disiplin ilmu tersendiri dengan istilah regional planning science. Dalam banyak literatur, manfaat perencanaan regional adalah pusat ke daerah (spread effects). Bila perencanaan regional dan pembangunan regional berkembang dengan baik, maka diharapkan bahwa kemandirian daerah dapat tumbuh dan berkembang dengn sendirinya (mandiri) atas dasar kekuatan sendiri. Dengan demikian, maka kenalkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut tidak terlalu bergantung pada pusat, maka tetapi relatif cukup didorong (generate) dari daerah lain yang bersangkutan.
Perencanaan regional merupakan perencanaan pembangunan dengan melihat pemanfaat ruang serta interaksi berbagai kegiatan dalam ruang suatu wilayah yang diarahkan untuk pencapaian efesiensi dan kenyamanan yang optimal untuk kemakmuran masyarakat diwilayah tersebut. Pendekatan perencanaan regional memandang wilayah sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang lebih kecil dengan potensi dan daya tarik serta daya dorong yang berbeda-beda, yang mengharuskan mereka maenjalin hubungan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Pendekatan regoinal menggunakan pendekatan sektoral antara lain:
a.       Lokasi dari berbagai kegiatan konsumen yang berkembang
b.      Penyebaran penduduk di masa yang akan datang dan memungkinkan munculnya pusat pemukiman baru
c.       Adanya perubahan pada struktur ruang wilayah dan prasarana yang perlu dibangun untuk mendukung perubahan struktur truang tersebut.
5.      Perencanaan jarinagn kerja (network planning)
Perencanaan jaringan kerja adalah salaah satu dari beberapa teknik menajemen dan semua teknik-teknik tersebut dikumpulkan merupakan kesatuan yang disebut “operation teknique research” (OTR). Variant-variant lain daro OTR antara lain:
a.       Linear programing
b.      Non linear programing
c.       Dynamic programing
d.      Network planning, montercarlo theory. Dll
History ilmu jarinagn kerja (network planning) adalah perkembangan ilmu jaringan kerja yang begitu pesat yang pada awalnya dilakukan oleh militer amerika serikat (US Navy). Setelah dikembangkan pada program komputer yaitu Microsoft Project. Adapun sejarah perkembangan jaringan kerja ini antara lain:
-          Pada tahun 1957 US Navy merencanakan peluru kendali jenis polais problemnya cukup rumit maka dibentuk biro konsultan untuk memecahkan problem tersebut.
-          Pada tahun 1958 perusahaan kimia DU Pont Co, USA dalam merencanakan kesulitan dan proses fabrikasi menemukan CPM yang bentuknya hampir sama sengn PERT.
-          Perkembangan diindonesia yaitu pada tahun 1969 dimana dasar-dasar network planning yang semuala dipakai dilingkunan PUTL mulai masuk dibidang ekonomi, khususnya dibidanng pengawasan.
Manfaat jaringan kerja adalah:
a.       Network planning khususnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya sekali saja. Untuk setiap proyek harus dibuat network planning baru, disini harus dibedakan tatalaksana proyek dengan tatalaksana produksi. Tata laksana proyek adalah menyelesaikan hal-halnkhusus dan hanya sekali dilakukan, sedangkan tatalaksana produksi menyelesaikan hal-hala umum yang berulang-ulang / rutin.
b.      Keuntungan network planning pada tatalaksana proyek antara lain:
-          Merencanakan dan mengawasi proyek secara logis
-          Memikirkan secara menyeluruh dan mendaetail dari proyej
-          Mengomunikasikan rencana waktu (scheduling dan alternatif-alteranatif lain penyelesaian proyek dengan alokasi dana)
-          Mengawasi proyek secara efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical path) saja yang perlu konsentrasi pengawasan secara ketat.
c.       Analisis network planning akan membantu:
-          Time sheduling urutan pekerjaan yang efisien.
-          Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.
-          Rescheduling probabilitas ada kelambatan penyelesaian proyek
-          Merencanakan proyek yang kompleks.
d.      Langkah-langkah menyusun jaringan kerja:
-          Urutan pekerjaan yang logis
-          Pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian berikutnya
-          Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan
-          Biasanya memakai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman
-          Biaya untuk mempecepat setiap pekerjaan
-          Sumber-sumber: tenaga, equipment, dan material.




Daftar Pustaka
Anonym, 1997. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. www.bappenas.go.id   Diakses tanggal 6 maret 2013
Hanif, Oval. 2009. Perencanaan Startegi. (online) www.ovalhanif.wordpress.com
diakses tanggal 6 maret 2013

Patpwk. 2009. Perencanaa jaringan Kerja Network.  (online) www.tammz.wordpress.com.
            Diakses tanggal 6 maret 2013

Soekartawi. 1990.  Prinsip dasar perencanaan pembangunan. Jakarta: CV. Rajawali

Tammzt. 2012. Perencanaan Startegis. (online) www.tammzt.wordpress.com
 diakses tanggal 6 maret 2013

Tendef.  2012. Memahami Perencanaan Skenario. (online) www.tandef.net
            Diakses tanggal 6 maret 2013

--------. Tanpa tahun. Perencanaan Strategi. (onlien). www.wikipedia.org
            Diakses tanggal 6 maret 2013